Hari Minggu
kemarin ini iseng saya minta ditensi, diukur tekanan darah saya. Sudah lama
saya tidak mengukur tensi. Ini memanfaatkan teman saya yang muncul diruangan
saya lengkap dengan membawa 'peralatan perang'nya.. ha!..
I had my blood
pressure checked last Sunday. I haven't had it checked in a long time. A friend
of mine came to my room with all her medical equipments.. ha!.. well let's make
the good use of it..
Beberapa saat
kemudian.. yang ngukur dan yang diukur sama-sama kaget melihat hasilnya.
Few moments later..
my friend and I were both surprised to see the result.
80/60
Pantesan
sepanjang pagi itu kepala saya puyeng. Sekali saya malah sampai harus berpegang
ke tembok karena badan tiba-tiba terasa oleng.
That explained why
I have been feeling dizzy the whole morning. Once I even had to hold onto the
wall because I felt staggered.
Tapi kenapa bisa
jadi anjlok begini ini tekanan darah? Selama beberapa waktu dia bisa bertahan
di angka 100/80. Kenapa hari ini jadi rendah banget? Padahal semalam saya cukup
tidur. Saya sarapan dengan menu dan porsi yang sama seperti hari-hari
sebelumnya. Saya juga tidak lagi menstruasi.
www.123rf.com |
Untung saya
tidak pingsan. Dulu tekanan darah 90/70 pernah bikin saya kelenger. Tidak pakai
acara badan oleng atau mata berkunang-kunang.. tahu-tahu langsung pingsan.
Good thing I didn't
faint. In the past 90/70 was enough to knock me out. It didn't give me any
warn, no dizzy.. I just fainted.
Jadi hari ini
luar biasa juga perlindungan Tuhan. Saya tidak berhenti kasak-kusuk sejak sampai di kantor tanpa menyadari kalau tekanan
darah sebetulnya sudah segitu rendah.
So it was really an
amazing protection from God. I did lots of things since I've got at the office without realizing my
blood pressure was actually very low.
"Kurang
olah raga nih" kata teman saya.
"You need to
do exercise" said my friend.
Kurang olah raga
kayak gimana, cyyynn? Tadi pagi saya harus jalan kaki dari rumah ke depan
kompleks perumahan tempat tinggal saya karena tidak ada angkot seekor pun. Itu
makan waktu sepuluh menit jalan kaki cepat-cepat. Lantas turun dari angkot di
PGB Merdeka, saya setengah lari menyeberang jalan dan berjalan menuju ke
kantor. Memang dasar hari ini kondisi transportasi tidak mendukung bikin saya
pagi-pagi harus setengah jogging dan sport jantung. Nah, apa itu bukan olah
raga namanye?
What are you saying
I don't do any exercise? I had to walk from my house to the entrance of my
housing complex because there was not any angkot this morning. It took ten
minutes of walking in full speed. I got off at PGB Merdeka and I had to half
ran crossing the street and went on foot to the office. Public transportation
was unreliable today that it made me had to half jog and had my nerve tested.
So, wouldn't it be considered as doing exercise?
Ok, saya tidak
jogging, tidak aerobic, tidak berenang, tidak main tennis tapi setiap hari saya
jalan kaki. Biar pun sekarang saya sudah sanggup bayar ongkos becak tapi kalau
tidak hujan, saya lebih milih untuk jalan kaki.
Ok, so I don't jog,
nor aerobic, swimming, tennis but I walk on daily basis. Eventhough I now can
afford to pay pedicab fares but if it's not raining I'd rather walk.
Lantas di rumah
saya nyapu, ngepel, kadang masak dan yang rutin sih mengajar anak-anak les.
Hari libur saya mengajar di sekolah. Hari-hari biasa saya mengajar les sepulang
dari kantor. Lha, apa itu semua tidak bisa dikategorikan sebagai olah raga?
At home I sweep and
mop the floor, sometimes I do the cooking and the routine is tutoring the kids.
I teach in school in my day off. I tutor after office hour. Wouldn't it all be
considered as doing exercise?
Saya tidak
kurang gerak. Saya malah sebenarnya kurang istirahat.
I am not a couch
potato. In fact, I am actually have less rest.
"Kamu
kurang makan" begitu kata ayah saya ketika mengetahui tekanan darah saya
anjlok.
"You don't eat
properly" said my father when he knew about my blood pressure.
"Kan saya sudah
bilang berkali-kali, porsi makanan kamu terlalu sedikit. Kamu seharian sibuk di
kantor dan sibuk ngajar les, lantas malamnya masa kamu makan cuma coklat
sebatang atau malah kamu tidak mau makan. Langsung tidur" itu kata Andre.
"I have
told you many times, you eat too little. You have been busy in the office and
with tutoring, and at night you just have a bar of chocolate or had no dinner
because you went straight to bed" said Andre.
"Paginya saya sarapan" saya membela diri "Siang juga makan seperti
biasa"
"I have
breakfast in the morning" I tried to find excuse "I have lunch
too"
"Porsi
secuil?"
"Teeny tiny
portion?"
Saya menghindari
tatapan matanya "Pagi saya tidak lapar dan siang saya juga tidak terlalu
lapar"
I avoided eye
contact "I am not hungry in the morning and I'm not that hungry at
noon"
"Hmm..."
dia menatap saya penuh selidik "Sudah lebih setahun kamu begini. Apa
anorexia kambuh?"
"Hmm..."
he stared intensely at me "This has been going on for more than a year. Is
anorexia back?"
"Ah, ga
mungkin!" sanggah saya cepat.
"No way!"
I dismissed the idea.
Tapi
kata-katanya bergaung di dalam pikiran saya..
But his words
echoed in my mind..
Apa
anorexia kambuh?
Is
anorexia back?
* * * * *
Ya, saya mantan
penderita anorexia.
Yes, I was an
anorexic.
Anorexia nervosa
adalah sebutan untuk kelainan pada pola makan. Orang sering menyangka ini cara
diet yang salah tapi ini bukan tentang diet karena ini berhubungan dengan
masalah psikologis.
Anorexia nervosa is
the name of an eating disorder. People oftenly think it is a wrong way of
dieting but it is not about diet because it connects to psychology matter.
Anorexia nervosa, often referred to simply as anorexia is an eating disorder characterized by a low weight, fear of gaining weight, a strong desire to be thin, and food restriction. Many people with anorexia see themselves as overweight even though they are in fact underweight. If asked they usually deny they have a problem with low weight. Often they weigh themselves frequently, eat only small amounts, and only eat certain foods. Some will exercise excessively, force themselves to vomit, or use laxatives to produce weight loss. Complications may include osteoporosis, infertility and heart damage, among others. Women will often stop having menstrual periods. (Source: Wikipedia)
Tapi apakah
anorexia menyerang hanya orang yang kelebihan berat badan?
* * * * *
Saya lupa kapan
persisnya saya kena anorexia. Mungkin waktu SMP atau SMA.
I forgot when I had
anorexia for the first time. Probably when I was in junior high school or in
high school.
Waktu itu saya gendut tapi bukan itu yang memicu munculnya anorexia..
I was fat at that time But that was not the one thing that triggered anorexia to appear..
Masa-masa itu saya
tidak punya citra diri yang baik. Saya melihat diri saya tidak pintar, tidak
cantik, tidak kaya, tidak punya bakat, tidak punya apa pun yang baik, tidak ada
yang membanggakan.
I had bad self
image at that time. I saw myself unsmart, unpretty, not rich, not talented, had
nothing good, nothing to be proud of.
Di saat-saat itu
pernikahan orang tua saya juga sedang mengalami krisis. Begitu buruknya keadaan
sampai saya sempat mengatakan lebih baik mereka bercerai saja.
At that time my
parents were also having crisis in their marriage. It was that awful that I once
told them it would be better if they just divorce.
Keadaan kemudian
membaik dan anorexia pun hilang. Saya pernah menjadi genduuut banget tapi tidak
pernah anorexia itu kambuh karena citra diri dan percaya diri saya baik. Saya
pernah jadi gendut dan punya segudang masalah tapi anorexia tidak kambuh.
Later things
improved and anorexia was gone. There were times when I became so fat but
anorexia never came because I had good self image and self confident. I had
times when I was fat and had lots of problems but anorexia didn't return.
Jadi saya
berkesimpulan anorexia hanya muncul kalau situasi bikin saya merasa kehilangan
pijakan.
So I concluded that
anorexia appears only on situation when I feel I lost my ground.
* * * * *
Mei / May
2015
Saya kembali
kerja dengan hati kosong. Setelah setahun menjalani masa kerja praktek di
kantor saya, Desi harus kembali ke kampusnya. Saya kehilangan teman, adik,
rekan.. Persahabatan kami tidak berubah, jarak dan waktu tidak merubah apa pun,
hanya saja saya harus menghadapi kenyataan bahwa saya kembali sendirian.
I went back to work
empty hearted. After spending a year of apprenticeship, Dessy had to return to
her campuss. I lost a friend, a sister, a colleague.. Our friendship remains
the same, distance and time do not change a thing, it's just that I had to deal
with the fact that I was back into a solitary work place.
Juni /
June 2015
Doggie, anjing
saya, sakit dan mati. Teman setia saya di rumah..
Doggie, my dog,
fell ill and died. My bestfriend at home..
Oktober /
October 2015
Teman yang saya
anggap sebagai adik terlibat konflik berkepanjangan dengan orang-orang di
tempat kerja ini.
My friend whom I
regarded as a brother got himself in a conflict with the people at work.
Saya melihat
begitu banyak kepahitan yang timbul dari konflik itu. Tidak ada pihak yang
menang. Semua kalah.
I saw how that
conflict created so many bitterness. No one won. It is everyone's loss.
Sejak itu semua
berubah. Keadaan tidak membaik. Tidak satu pun yang bisa membawa perubahan.
Kalau pun ada yang berusaha untuk membawa perubahan, pada akhirnya malah
menciptakan lebih banyak konflik dan keresahan.
Things changed
eversince that. It's getting better. Nobody can change it. Anyone tried to
bring change only to make more conflict and restlessness.
Desember /
December 2015
Mendekati akhir
tahun.. harapan semua orang adalah menutup yang lama dan memulai yang baru.
As the year drew
closer to its close.. everyone's hope was to close the old chapter and to start
a new one.
Mengucapkan
"ini sudah berakhir" adalah hal terakhir yang ingin saya katakan.
Saying "it's
over" was the last thing I wanted to say.
Januari /
January 2016
Laki-laki yang
pernah mengatakan dia mencintai saya.. mengadukan percakapan pribadi kami hingga saya dimaki-maki orang.
The man who said he
loved me.. told other person about our private
conversation that made me getting yelled at.
Saya tidak akan
pernah melupakannya. Saya tidak akan pernah memaafkan mereka berdua. Saya tidak akan pernah lagi mempercayai mereka.
I shall never
forget it. I shall never
forgive them both. I shall never trust
them.
Maret / March 2016
Diare tiga minggu. Turun lebih dari enam kilo dan sesudahnya mulai masa pemulihan yang panjang yang disertai dengan perasaan takut makan, takut nanti salah makan jadi mencret lagi.
April 2016 |
* * * * *
Sejak itu sampai
sekarang..
From then to now..
"... Saya pengen dengar yang baik-baik tentang kamu ya,
Ke"
"... I want to hear good stuff about you, ok, Keke"
Oh? Jadi selama
ini omongan orang dibelakang punggung saya mengenai diri saya adalah mengenai
hal-hal yang jelek saja?
Oh? So all this
time people talked only bad things about me behind my back?
"... kita harus jadi contoh yang baik. Jangan kayak
Keke"
"... we have to be good example. Don't be like Keke"
Jadi selama ini
kebaikan yang ada dalam diri saya sama sekali tidak dianggap?
So all this time
all the good stuff in me is considered as nothing?
Pantas saja
kalau saya membuat kesalahan, sekecil apa pun kesalahan itu, tidak luput dari
perhatian, ledekan, gerutuan dan omelan mereka. Kesalahan dari masa lalu pun
bisa kapan saja diungkit kembali.
No wonder if my
mistakes, no matter how small it is, always catch their attention, mockery,
grumbling and yelling. Even the ones from the past still available to be
brought to the surface.
Sampai-sampai
gerakan saya pun harus diawasi. Cakcak bodas, cicak putih; Mata-mata, .... itu julukan saya dan
teman-teman saya untuk orang-orang tertentu yang tanpa surat pengangkatan dan
tanpa surat penugasan menjalankan peran tersebut. Monitoring.. itu sebutan
mereka
It even felt
neccessary to watch my moves. White lizzard; Spies, .... that's what me and my friends called those
certain people whom without letters of appointment and assignment have carried
that role. Monitoring.. that's how they referred it.
Tapi apakah
seheboh itu juga reaksi mereka terhadap hal-hal baik dalam diri saya?
But do they react
with same enthusiasm toward the good things in me?
* * * * *
Orang mengira
saya diet.
People thought I'm
on diet.
Saya tidak diet.
Saya bisa makan banyak sekali tapi bisa tiba-tiba dan selama berhari-hari
selera makan saya turun atau hilang sama sekali.
I am not on diet. I
can eat a lot but I can lost my appetite just like that and it last for days.
Apa
anorexia kambuh?
Is
anorexia back?
Mungkin.
Could be.
* * * * *
"Lingkungan
yang tidak sehat" kata Andre "Bikin kamu jadi tidak sehat"
"Unhealthy
environment" said Andre "Makes you unhealthy"
Tuhan rupanya
berpendapat sama karena doa, iman dan upaya saya selama lima tahun ini akhirnya mulai
terjawab bulan September lalu; Saya kembali mengajar di TK.
God obviously
thought the same because my prayers, faith and effort in these five years were
answered last September; I'm back teaching in kindergarten.
Biar pun cuma
seminggu sekali tapi berada bersama anak-anak itu pelan-pelan membuat saya
kembali menemukan tempat berpijak.
Though it is just
once a week being with those kids, it has slowly made me rediscovered my
ground.
* * * * *
Tidak mudah untuk menyadari seseorang menderita anorexia dan tidak mudah juga untuk mengatasinya apalagi kalau yang tingkat parah.
Yang dibutuhkan oleh seorang anorexic adalah dukungan, pengertian dan kesabaran dari orang-orang yang mengasihinya.
An anorexic needs support, understanding and patience from the people who love him/her.
No comments:
Post a Comment