Karena ada beberapa postingan bertema blogging yang tidak sempat dimasukin di bulan Juni jadi disusul deh di bulan Juli mumpung tema bulan ini khusus tentang tulisan-tulisan yang terlambat diposting.
Some blogging posts that should be posted in June were behind schedule so they are now made into July’s posts since it is all about belated post.
* * * * *
Hampir enam tahun jadi blogger (ntar tanggal 18 September blog ini ulang tahun yang ke enam), belon lama nemu kelompok penulis blog dan karena rasa-rasa sih sudah cukup eksis sebagai penulis blog.. saya pun menggabungkan diri dengan beberapa kelompok penulis blog yang saya temukan di facebook.
www.123rf.com |
Di dua postingan saya sebelumnya saya tuliskan pengalaman dan kesan saya mengenai dua kelompok penulis blog; Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) dan Blogger Perempuan (BP).
In two of my previous posts I have written my experience and impression on two blog writer’s groups; Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) and Blogger Perempuan (BP).
Harus saya akui, perempuan-perempuan penulis blog ini hebat-hebat karena mayoritas sudah menikah dan berkeluarga. Bahkan banyak yang juga bekerja fulltime entah sebagai pegawai kantoran atau punya bisnis sendiri.
I have to admit, these women bloggers are amazing because mostly are married and have family. Many even have fulltime jobs whether as regular employees or running their own business.
Sebagai seorang pekerja kantoran yang juga nyambi sebagai guru les bahasa Inggris, saya tahu gimana capek fisik dan mental bisa ngilangin mood buat nulis. Itu tidak termasuk anak karena saya belum menikah dan belum punya anak.
As a white collar who has side job as English tutor I know how physical and mental exhaustment can make me lose all the mood to write. That’s exclude children because I am not married and have no child.
Jadi menurut saya, perempuan-perempuan penulis blog itu luar biasa karena di tengah kesibukan dan kelelahan mereka masih bisa menyisihkan waktu buat menulis, menghasilkan tulisan-tulisan yang bagus, bisa bikin tampilan blog jadi menarik dan yang menjabat sebagai administrator dari kelompok penulis blog itu malah masih bisa mengelola kegiatan kelompoknya.
So I think those women blogger are amazing because amidst their activities and exhaustment they can spare their time to write, to make good writings, to make interesting blog appearance and those blog writers groups can even run the group’s activities.
Para admin dua kelompok penulis blogger ini benar-benar terbukti tidak hanya menaruhkan nama mereka sebagai admin. Mereka sungguh-sungguh memperhatikan hal-hal yang terjadi dalam kelompoknya.
The administrators in these two blogger writer’s groups have proved they are not just in names only. They really put their attention on their groups activities.
Ini bisa terlihat dari pengalaman saya ketika saya menemui kesulitan dan meminta bantuan, dalam hitungan beberapa menit kemudian para admin itu segera merespon dan benar-benar merespon sampai kesulitan yang saya hadapi itu bisa teratasi. Ketika mereka tidak bisa mengatasinya, mereka tidak lepas tanggung jawab karena mereka meminta bantuan dari admin lainnya dan yang dimintai bantuan ini pun cepat merespon.
This shows in my experience when I had some problems and I asked them to help me, in just few minutes those administrators came to help me and they give it thoroughly until the problem was solved. When they couldn’t solve it by themselves, they didn’t just ignore it because they went to other administrators for assistance and those administrators were quite quick to respond.
Saya amat sangat terkesan dan menghargai semua itu terutama setelah mengalami bagaimana saya dicuekin oleh administrator dan anggota dari kelompok penulis blog lain (Yah, setelah browsing wall mereka, saya mendapat kesan kelompok itu bagaikan ‘tokopedia atau bukalapak versi blogger’ jadi respon serta perhatian yang diberikan lebih pada mereka yang mengarah ke hal jual beli versi blogger tersebut).
I am more impressed and appreciated it especially after had experience of being ignored by administrator and member of another blog writer group (after I browsed their wall, I’ve got the impression that group is like ‘blogger version of tokopedia or bukalapak online shops’ so the respond and attention are given more on those who have connection to that blogger version of trading.
Jadi saya merasa lebih nyaman berada di KEB dan BP. Para anggota mereka pun punya sikap dan perhatian yang sama hangatnya dengan para admin sehingga benar-benar bikin saya merasa saya menemukan tempat yang tepat.
It makes me feel more comfortable to in KEB and BP. Their members too have the same kind of warm attitude and attention of the administrators so it makes me feel that I have found the right place.
Gimana dengan kelompok yang lain?
How about other group?
Yah, mungkin saya akan tetap mempertahankan keanggotaan saya. Hanya demi mendapat logo sebagai pengakuan atau mungkin saya akan keluar.. toh eksistensi saya sebagai penulis blog tidak bisa dinilai hanya dari sebuah logo.
Well, maybe I will keep my membership. Just to get the logo as acknowledgement or maybe I will give my membership up.. after all, my existency as blog writer can’t be judged just from a logo.
* * * * *
Saya mau menyelipkan sedikit renungan.. sehubungan dengan bangga atau tidaknya saya karena tersangkut paut dengan suatu kelompok;
I want to insert a little thought.. regarding this proud or not proud for being connected to a group stuff;
Dengarkan kebenaran..
Listen to the truth..
Hal-hal yang terjadi di tempat dimana kita berada seringkali memberikan kepada kita petunjuk dan tanda yang tidak bisa kita abaikan karena semua itu mengatakan apakah tempat tersebut berikut manusia-manusianya adalah tempat yang baik atau tidak baik untuk kita.
The things happen in the place where we are oftenly tell us the sign and lead that we can’t ignore as they tell us if it along with the people in there is good or bad for us.
Jadi mulailah dengarkan kebenaran apa yang disampaikan melalui peristiwa yang terjadi di tempat dimana kita berada.
www.123rf.com |
Jangan bertahan demi logo..
Don’t stay for the sake of logo..
Kita sering mempertahankan sesuatu yang sebetulnya sudah tidak tepat, tidak baik dan tidak cocok lagi untuk kita.
We often hold on something that actually is not the right one, not good and unsuitable for us.
Semua kita pertahankan demi logo, demi pengakuan, demi cap, demi kebanggaan, demi mendapat hormat, demi dikagumi dan demi seribu alasan lainnya.
We hold on to it for the sake of a logo, an admission, a chop, for pride, to get respect, to be admired and for another thousand of excuses.
Tapi apakah semua itu lebih penting dari pada hati nurani? Lebih berarti dari menjadi manusia dengan hati yang bersih dan murni?
But are those things more important than consciousness? Means more than being a human with clear and sincere heart?
Jangan menjadi bagian dari kebohongan..
Don’t become part of lies..
Ketika tempat dan manusia-manusia dimana kita berada saat ini hidup dalam kebohongan, membangun kepalsuan dan mempertahankan kemunafikan.. maukah kita menjadi bagian dari mereka?
When the place and the people where we are now living in lies, built up fakeness and keep the hipocrissy.. are we willing to be their part?
Apakah yang bisa membuat kita bertahan? Ego? Ketakutan? Kenyamanan?
What makes us stay? Is it ego? Fear? Comfort?
Bahkan kapal sebesar, sekuat, semewah dan senyaman Titanic pun akhirnya berakhir tragis dan membawa tenggelam mereka yang memilih bertahan didalamnya.
Even the big, strong, luxurious and comfort ship as Titanic eventually ended tragically and drowned those who choose to stay on board.
Berdirilah tegak, jadilah dirimu sendiri, jangan ragu meninggalkan apa yang tidak baik untukmu..
Stand tall, be yourself, don’t hesitate to leave what is not good for you..
Tidaklah mudah untuk menjadi diri sendiri.
It is not easy to be ourselves.
Tempat dimana kita berada berikut manusia-manusianya akan berusaha untuk menjadikan diri kita sama seperti mereka.
The place where we are and the people in there will try to turn us into them.
Kalau hal itu bertentangan dengan nurani kita..
If it is against our consciousness..
Kalau hal itu membuat kita menjadi boneka..
If it turns us into puppets..
Kalau itu menghilangkan identitas diri kita sebagai seorang individu..
Kalau itu berarti menjual jiwa kita pada dewa-dewa mereka dalam bentuk ego, kebanggaan, kepalsuan..
If it means selling our souls to their gods of ego, pride, fakeness..
Ketika ada kesempatan untuk meninggalkan tempat tersebut; ambil kesempatan itu dan pergilah.. kita punya hak untuk menyelamatkan diri kita.
When there is a chance to leave that place; take it and go.. we have every right to save ourselves.
Selalu ada tempat lain yang jauh lebih baik.
There are always other places that are much better.