Ulang tahun itu sesuatu yang istimewa.
Birthday is a special thing.
Ulang tahun itu adalah kegembiraan.
Birthday is a joy.
Ulang tahun adalah suatu perayaan
Birthday is a celebration.
Ulang tahun disambut dengan ucapan syukur.
Birthday is greeted with gratitude.
Itulah arti ulang tahun buat saya.
That's what a birthday means to me
* * * * *
Ok, karena judulnya kompilasi alias kumpulan, maka isi postingan kali ini adalah beberapa cerita tentang ulang tahun yang dirayakan dengan cara berbeda.
Ok, since the title is compilation so this post is about some birthday stories being celebrated in differently ways.
Di urutan pertama adalah ulang tahun kota tempat saya bermukim selama hampir dua puluh tahun.
In top of the list is the birthday of the town where I live for nearly twenty years.
Bogor, kota hujan.. kota hijau yang cantik.. dengan sejuta angkot.. kota tersayang.
Bogor, the rainy town.. the beautiful green town.. with a million angkot.. beloved town.
Kota yang terus menerus bertambah penduduknya.
The town that keeps growing in its population.
Kota yang dari jaman jahiliyah sampai sekarang masih jadi tempat pelarian orang-orang kepanasan dari kota-kota tetangga yang mencari kesejukan alami.
The town that from ancient age to present time still becomes the place where people from neighboring towns go to in effort to escape the heat and to look for natural coolness.
Dan siapa bisa mengira kalau kota ini sudah ratusan tahun umurnya.
And who could have guessed that this town is hundreds of years old.
Karena menurut sejarah (hasil googling di wikipedia) hari lahirnya adalah tanggal 3 Juni 1482.
Because the record noted (googling result on wikipedia) its birth was on 3 June 1482.
Dan Bogor punya cara tersendiri untuk merayakan ulang tahunnya.
And Bogor has its own way to celebrate its birthday.
Yaitu dengan membuka istana kepresidenan untuk umum selama beberapa hari.
Which is opening its presidential palace for public for few days.
Kalau saja saya tidak kebetulan melihat pemberitahuannya di grup whatsapp, saya pasti tidak akan tahu.
Wah, saya jadi kepengen masuk istana lagi karena terakhir kalinya saya ke sana itu tahun 2012.
Geez, I wanted to go there again because the last time I went there was in 2012.
Tapi karena tidak bareng sama rombongan dari kantor seperti tahun 2012 itu, saya rajin menyebarkan info tentang pembukaan istana ke teman-teman, keluarga dan orang tua murid.
But since I wouldn't be going there with people from work like I did in 2012, I actively spread the info about the palace opening to friends, family and parents of my students.
Selain itu saya juga ingin supaya mereka yang belum pernah masuk istana bisa masuk dan melihat sendiri kayak apa sih istana Bogor itu. Apalagi yang pendatang dari kota lain yang sudah tinggal lama di Bogor tapi sama sekali belum pernah masuk ke istana Bogor.
Beside that I also wanted those who haven't been to the place could get in there and see how Bogor palace looks like. Mostly those who are from other towns and have long lived in Bogor but have never got in the Bogor palace.
Kenyataannya sih tidak semua pendatang dan yang mengherankan banyak orang Bogornya sendiri yang tidak berminat.
The truth is not all of them and amazingly is even Bogor native inhabitant have interest to go there.
Tapi sementara itu orang-orang yang saya hubungi ternyata banyak yang mau ikut.
But in the meantime there are quite alot people agreed to come.
Jadi setidaknya tiga kali saya mondar-mandir ke Gedung DPRD Bogor untuk mendaftarkan pasukan saya.
So at least I went to Bogor house of representatives to register my troops.
Itu bukan berarti langsung dapat tiket lho. Daftar dulu berapa orang yang mau kita bawa serta hari dan jam berapa yang kita pilih. Lalu petugasnya kasih bukti pendaftaran yang harus ditukar dengan tiket masuk pada hari H.
It didn't mean I've got the entrance ticket on that very moment. Got to register the number of people in my troops, the day and time I chose to come. After that the officer gave a sheet of proof of registration which should be exchanged with entrance ticket on the chosen day.
Bah! Ribet juga yak.
Geez! Quite impractical.
Dan yang nyebelin adalah prosedur ini tidak dijelaskan secara rinci tapi sederhana di dalam brosur di atas. Petugas-petugasnya pun banyak yang tidak tahu urut-urutan prosedur dari cara mendaftar sampai mendapatkan tiket. Akibatnya saya bingung bin keriting.
And the upsetting thing is this procedure was not explained in detail and simple in the above brochure. Many of the officers didn't know the steps from making registration until getting the ticket. It ended up giving me a dizy.
Mengurusi pasukan ternyata juga punya keunikan tersendiri. Dari yang lucu, yang bikin juling sampai yang nyebelin.
Taking care the troop had its own uniqueness. From the funny part, giving dizziness up to the upsetting ones.
Halah dalah! Tadinya saya dag-dig-dug takut jumlah orang dalam pasukan saya yang terus bertambah akan melebihi kuota.
Good heavens! At first I was nervous about the growing number of people in my troops would get over the limit of people allowed in one group.
Ternyata tidak ada kuota.
It turned out they didn't have any limit.
Ternyata juga pada hari H yang muncul jumlah orangnya jauh menciut.
It also turned out the people showed up on Dday were less, well, it was just a very few showed up.
Yang lain kemana?
Where were the others?
Batal.
Cancel.
Sigh... *menghela napas panjang*
Sigh... *taking a deep breath*
Harusnya saya sudah tahu.
image: www.doplr.com |
I should have known.
Yah, sudahlah. Kelihatannya acara ini memang khusus untuk saya. Yang lain mau ikut atau tidak.. itu pilihan mereka. Jadi sejak berangkat sampai pulang saya nikmati saja sendiri.
Well, yeah. It seemed the event was especially made for me. Others wanted to come along or not.. it was their choice. So from the time I went there until I left all enjoyment was for myself.
Weits, ga juga ding. Tetap ada segelintir teman yang menemani.
Wheew, not really. There were actually few friends to keep me company.
Dengan mereka saya menikmati segala keseruan acara. Dari mulai nunggu antrian yang lamaaaaa dan tidak ketahuan kapan mau dipanggil karena tidak ada nomor antrian sampai bingung mau nitip hp di mana.
With them I enjoyed all the hecticness of that event. From waiting what seemed like ages and not knowing when we would be called because there was no queque number up to wondering where to leave the cellphone.
Yap, hp kagak boleh dibawa masuk istana, cuy.
Yep, cellphone was forbidden to take to the palace, dude.
Jangankan hp, kunci, tas dan dompet juga tidak boleh dibawa. Jadi kita masuk itu cuma bawa badan. Iya sih buat keamanan istana supaya jangan ada teroris ikutan masuk dan ngebom di sana.
Left alone cellphone, keys, bag and wallet were also forbidden. So we just brought our bodies in there. Well yeah, it was for the palace security so there wouldn't be any terrorist got there and bombed it.
Tapi terpisah dari hp, tas dan dompet rasanya seperti berpisah dengan nyawa.
But to be separated from cellphone, bag and wallet felt like saying goodbye to lives.
Dan tidak ada hp berarti tidak bisa membuat dokumentasi pribadi. Padahal ada banyak tempat bagus yang ingin saya potret. Toh kita tidak masuk ke dalam ruangan-ruangan istana (ya, beda dengan kunjungan saya tahun 2012 itu yang memperbolehkan pengunjung masuk ke dalam istana, pembukaan istana kali ini ternyata hanya memperbolehkan pengunjung masuk dan berkeliaran di pekarangan saja).
And no cellphone means wouldn't be able to make personal documentation. There were many good spots that I wanted to take picture. After all we didn't go inside the rooms in the palace (well, it was different with my visit in 2012 when visitors were allowed to get inside the rooms of the palace, this palace opening allowed visitors to get in and wandered around its yards).
Agak mengecewakan.
A bit disappointing.
Ah, tapi tuh.. ada tukang-tukang potret bayaran kok. Satu foto kalau tidak salah ingat harganya dibandrol Rp.70.000 untuk 6-7 orang dalam satu foto.
Ah, but look.. there were hired photographers. If I am not mistakenly remember it was charged Rp.70.000 for 6-7 people in one photo.
Hmm.. katakanlah saya terlalu kepo tapi apakah larangan membawa hp itu murni cuma buat alasan keamanan negara?
Hmm.. let's just say I were being noisy but was the prohibition to bring cellphone just for the sake of state security?
*Mikir*..
*Wondering*..
Okay, terlepas dari semua itu tidak ada alasan untuk tidak bergembira.
going back to work, home, school |
Happy birthday, Bogor!
* * * * *
Menjadi tujuh belas
Being seventeen
Setiap ulang tahun adalah istimewa.
Every birthday is special.
Tapi ada umur-umur tertentu yang dianggap istimewa.
But there are certain ages that are considered special.
Dan kalau kamu seorang remaja, usia 17 tahun menjadi sangat istimewa.
And if you are a teenager, 17 is very special.
Jadi untuk ulang tahun seorang teman, seseorang yang saya anggap juga seperti anak, saya ingin memberikan sesuatu yang istimewa.
So for a friend's birthday, someone I also considered a son, I wanted to give something special.
Sederhana tapi istimewa.
Simple but special.
Dan menjadi suatu kejutan.
And it was a surprise.
Bagaimana rasanya menjadi 17 tahun? Dia bertanya pada saya sambil tidak bisa menyembunyikan rona merah dipipinya. Kaget. Senang. Malu.
How it is like to be 17? He asked me without able to hide the blush on his cheek. Suprised. Happy. Embarrassed.
Bagaimana rasanya menjadi 17 tahun?
How it was like to be 17?
Saya berhenti memotret. Menatapnya. Berpikir. Mesin pencari memori bekerja tapi tidak menemukan apa pun.
I stopped taking picture. Stared at him. Thinking. Memory search engine was at work but found none.
Entahlah. Saya tidak ingat. Itu hampir 30 tahun yang lalu.
Don't know. I can't remember. It is nearly 30 years ago.
Dia tersenyum. Tidak apa-apa. Tapi pasti istimewa.
He smiled. It's ok. But it must be special.
Saya tertawa. Yang bisa saya ingat hanyalah kegembiraan saya karena usia 17 berarti saya sudah bisa bikin KTP. Rasanya sudah diakui jadi orang. Bukan anak kecil lagi.
I laughed. All I could remember is the joy of being able to get ID Card because I was 17. It felt like a recognition of being a person. Not a kid anymore.
Yah, tahun-tahun akan lewat. Semakin banyak pengalamanmu. Berkuranglah masa hidupmu di dunia ini. Digenapilah takdirmu. Terjadilah rencana Tuhan atasmu. Dan hiduplah. Nikmati dan syukuri tahun-tahun kehidupanmu karena mereka tidak akan kembali padamu.
Well, years will pass. You will get more experience. Your time on earth will be reduced. Your fate will be fullfiled. God's plan on you will be completed. And live. Enjoy and be thankfull for the years of your life because they won't return to you.
Happy birthday, Vincent!
* * * * *
Masa depan terletak pada generasi penerus
The future lies in the next generation
Anak adalah masa depan kita, begitu satu bait lagu Whitney Houston.
Children are our future, Whitney Houston said it in one of her songs.
Dan satu generasi penerus itu adalah Jordan.
And one of that next generation is Jordan.
Dia adalah anak sahabat saya dan menyenangkan bahwa anak serta ibu bisa menjadi sahabat saya.
He is my best friend's son and it is a pleasure to have both mother and son as my best friend.
Lilin sudah ditiup. Doa sudah dipanjatkan. Harapan diucapkan dalam hati. Kue sudah dimakan.
Candles have been blown. Prayers have been said. Wishes have been wishpered in the heart. Cake has been eaten.
Segala yang baik yang kami berikan, harapkan dan doakan untukmu, nak.
We give, hope and pray every good thing for you, kiddo.
Happy birthday, Jordan!
* * * * *
Seorang pejuang yang tidak terlupakan
A not forgotten warrior
Setiap ibu adalah pejuang.
Every mother is a warrior.
Sewaktu kita masih kecil rata-rata kita tidak menghargai kehadiran ibu kita.
When we were kids most of us didn't appreciate our mothers's presence.
Tapi seorang ibu tidak akan pernah dilupakan oleh anaknya. Tidak juga oleh sahabat-sahabatnya.
But a mother will never be forgotten by her child. Nor by her best friends.
Happy birthday, bu Martha!
* * * * *
Jiwa-jiwa surgawi
Heavenly souls
Desember adalah bulan yang istimewa.
December is a special month.
Ada Hari Ibu di bulan itu, ada Hari Natal. Dan dipenghujungnya menandai berakhirnya suatu tahun.
It has Mother's Day, Christmas. And at the end of it marks an end of a year.
Desember juga adalah bulan kelahiran mama dan adik bungsu saya.
Desember is also mama and my youngest sister's birth month.
Tahun lalu saya dan papa ingin merayakannya dengan sedikit istimewa. Sekaligus juga untuk merayakan ulang tahun adik saya yang nomor dua.
Last year papa and I wanted to make a little special celebration. Along to celebrate my second second sister's birthday.
Karena mereka adalah orang-orang yang istimewa.
Because they are special people.
Happy birthday, Mama, Febi and Cici!
* * * * *
Gitu deh kumpulan cerita ulang tahun di tahun 2017.
There you have the birthday stories in 2017.
Selamat ulang tahun buat mereka yang ulang tahunnya terlewatkan oleh saya. Kalau urusan ulang tahun.. wah, saya memang tidak terlalu bisa diharapkan untuk ingat. Ulang tahun sendiri saja bisa lupa apalagi ulang tahun orang lain. Sudah pakai birthday reminder saja saya masih bisa lupa jadi ya maaf untuk kalian yang ulang tahunnya lewat tanpa menerima ucapan selamat ulang tahun dari saya.
Happy birthday to those whose birthdays were missed by me. When it comes to birthday.. man, you can't expect me to remember it. I even forgot my own birthday so let alone others's. I've birthday reminder but I still forgot so my apology to those whose birthday came and passed without received any birthday wishes from me.
Dan semoga ulang tahun kalian tahun lalu berlangsung dengan penuh kegembiraan.
And hopefully you had a joyfull birthday last year.
No comments:
Post a Comment