Gambar dibawah ini bikin saya senyum-senyum sendiri antara merasa lucu dan tersentil juga.
This
picture got me smile because it's funny and quite a scoff.
Jadi sementara kita menangisi, menyesali atau
mengeluh tentang kehidupan atau keadaan yang harus kita jalani, ada orang lain
di luar sana yang melihat hidup atau sikon kita jauh lebih baik dibandingkan
dengan hidup atau sikon mereka.
So
while we cry, regret or complain about the life we live in or the situation we
are dealing with, there are others who see it better than theirs.
Saya tidak memikirkan lebih jauh tentang hal itu
sampai belum lama ini saya menemukan sesuatu yang membuat saya ingin
menuliskannya di blog ini.
I thought nothing
about it until just recently I found something that makes me want to write it
in this blog.
Untuk catatan: tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan siapa pun
dan tidak pula bermaksud untuk menyepelekan sikon atau perasaan orang-orang
tertentu.
Just for a record: this post is not to
discredit anyone nor it meant to underestimate people's situation or feelings.
Ini hanyalah beberapa hal dari sudut pandang saya.
Here is my point of
view.
* * * * *
Saya
capek
I'm tired
Seseorang mengatakan hal di atas sambil berurai air
mata. Di depan orang banyak.
Somebody said that
with in between the tears. Infront of many people.
Untuk sekitar dua detik saya melongo. Bingung.
For about two seconds
it bewildered me. Confused.
Detik berikutnya.. saya meraih telpon genggam saya
dan membuka facebook.
The next second.. I reached out for my cellphone and login to facebook.
Maaf, saya tidak mau mendengar apa pun yang mau
dikeluhkesahkan atau disharingkannya. Lebih baik saya mengecek facebook,
whatsapp, email atau apa sajalah dari pada harus mendengarkan atau melihat
sesuatu yang saya anggap tidak membangun.
Pardon me for did not want
to hear whatever that person wished to unburden or share. I'd better check my
facebook, whatsapp, email or anything than to listen to things which I
considered unconstructional.
Ok, orang itu dan orang-orang lain mungkin akan
menilai saya sebagai bangsat yang tidak punya perasaan, tidak bisa berempati,
tidak sopan, tidak memberikan contoh sikap seorang Kristen yang baik..
Okay, that person and
other people might say I'm a heartless bitch, I'm unable to show emphaty, I'm
rude, I'm not a good christian exemplary..
Tapi inilah apa yang ada dalam pikiran saya;
But here is what I
had on mind;
* * * * *
Berhenti sebentar sebelum mengeluh tentang hidupmu,
tanggung jawabmu, kesukaranmu..
Stop for a while before groaning about your life, your
responsibility, your trouble..
Karena ada orang-orang lain yang jauh lebih susah.
Because there are
people who have to endure more hardship.
Sementara kita melihat hidup kita tidak memuaskan
dan penuh beban, orang lain mengatakan hidup kita jauh lebih baik dari hidup
mereka.
While we see our
lives unsatisfying and full of burden, others say we have better lives compare
to theirs.
Mari kita bandingkan hidup orang itu dan hidup
saya.
Let's compare that person's life with my life.
* * * * *
Kesehatan
Health
Dia sehat. Ya, ok lah, bukan berarti tidak pernah
sakit tapi secara keseluruhan kesehatannya sebetulnya cukup bagus.
That person is
healthy. Well okay, it doesn't mean one never get ill but in general, pretty
healthy.
Saya? Dari kecil saya penyakitan. Umur sepuluh tahun
nyaris mati karena DBD. Tahun 2001 dua kali operasi; pertama angkat kista dan
yang kedua usus buntu sekalian indung telur dibrebet juga. Trus tiga tahun lalu
selama delapan bulan menstruasi saya tidak berhenti sampai dokter nyaris
mengira itu gejala awal kanker rahim. Lalu tujuh bulan lalu saya kena diare
parah sampai berat badan saya turun lebih dari enam kilo selama kurang dari
tiga minggu.
Me? I got sick often
since I was a kid. Dengue fever nearly killed me. I had two surgeries in 2001;
the first one to remove cyst and the second was appendicitist along with
removing an ovary. Three years ago I had my haid gone unstopable for eight
months that the doctor thought it was early sympthoms of uterus cancer. Further
more, just seven months ago I had severe diarrhea which made me lost more than
six kilos in less than three weeks.
Sehari-hari? Tekanan darah rendah bikin
saya cepat capek. Terlambat makan, kurang tidur, stress atau terlalu banyak
kegiatan bisa bikin saya pusing. Saya tidak tahan berdiri terlalu lama apalagi
kalau kena panas matahari.
Life
on daily basis? Low blood pressure has always make me get tired easily. I get
dizzy when I don't get my meals on time, have less of sleep, have stress or
doing lots of activity. I can't stand up too long especially under the heat of
the sun.
Jadi, kemana-mana saya harus selalu bawa makanan atau
minuman yang manis serta sebisa mungkin menjaga supaya jangan terlambat makan dan
selalu payungan sampai saya sering diledek teman yang mengatai saya putri
lilin, takut meleleh kalau kena panas matahari.
Anywhere I go I have
to bring sweet snacks or drink, I have to keep myself to have my meal on time
and always bring umbrella that my friends call me wax princess, fearing the
heat of sun will melt me.
* * * * *
Keuangan
Financial
Kerja atau tidak kerja, dia tidak usah pusing memikirkan tidak punya uang
untuk bayar tagihan listrik, air, telpon, beli beras. Kalau mau kemana-mana tidak harus terpaksa jalan kaki dibawah panas terik
atau dibawah guyuran hujan karena duit di dompet serba ngepas sampai naik becak
saja sudah dianggap sebagai suatu kemewahan.
Either having a job
or not, that person doesn't have to get any headache thinking not having money
to pay power, water and phone bills, to buy food. Doesn't have to walk under
the burning sun nor walk under the pouring rain for not having lots of money
that riding on pedicab can be considered a luxury.
Saya? Saya pernah merasakan ketika saya memiliki
segalanya. Saya muda, bergaji besar dan punya posisi tinggi di tempat kerja.
Lalu datanglah tahun-tahun panjang ketika saya kehilangan semuanya itu dan
harus menjalani masa ketika setiap bulan saya bingung bagaimana harus
mencukupkan uang yang ada untuk hidup selama sebulan.
Me? I once had it
all. I was young, I had big salary and I had high position at work. Then came
the years when I lost it all and had to go through long period of time when I
didn't know how to make ends met.
Orang tua saya pensiun tahun 1996, tanpa mempunyai
usaha wiraswasta, tanpa tabungan, deposito, saham, obligasi, emas, mata uang
asing atau warisan berjeti-jeti.
My parents retired in
1996 without having any side job that gave them income, had no saving nor money
in deposit, shares, bonds, gold, foreign notes or millions in heridetary.
Mulai dari tahun itu tanggung jawab mencari nafkah jatuh
sepenuhnya ke atas saya karena saya tidak punya kakak atau adik. Saya tidak
punya siapa pun untuk berbagi beban. Keluarga? Ha! Keluarga mungkin jauh lebih
susah dari kami atau kalau pun tidak susah, mau rela menolong? Percaya deh,
saya punya banyak pengalaman pahit dalam hal ini.
Ever since then the
responsibility to support the family fell fully on me because I have no
siblings. I have no one to share the burden. Relative? Ha! They probably are no
better than us or if they are well off, would they willing to help? Trust me, I
have many bitter experience on this.
http://www.middleeasteye.net/essays/siege-damascus-account-everyday-life-syria-s-savage-war-65815366 |
* * * * *
Pekerjaan
The Job
Ok, siapa yang punya gaji lebih dari saya? Siapa
yang tidak harus datang ke kantor enam hari dalam seminggu? Dan kalau pun
datang tidak perlu kerja fulltime. Siapa yang datang terlambat dan tidak
ditegur oleh siapa pun? Siapa yang bisa cuti sekaligus jebret full dua minggu?
Siapa yang bikin salah tapi mendapat teguran paling ringan atau malah mungkin
sama sekali tidak ditegur?
Ok, who gets paid
higher than me? Who doesn't need to go to the office six days a week? And don't
have to work fulltime. Who comes late to work and no one bats an eye? Who can
take two weeks leave? Who make errors but gets minor reprimand or maybe none at
all?
Saya? Gaji saya dua juta enam puluh ribu rupiah
kalau setiap bulan saya full masuk dua puluh enam hari. Saya kerja enam hari
seminggu, lima hari selama delapan jam dan satu hari selama empat jam.
Me? I make two
millions and sixty thousands rupiah every month if I work the whole twenty six
days. I work six days a week, eight hours for five days and four hours for a
day.
Perkara datang terlambat? Oh, belakangan ini saya
sampai memotret dan bahkan merekam jalanan yang macet kalau ada yang tidak
percaya bahwa saya terlambat sampai di kantor benar-benar karena macet. Trus
kenapa tidak pakai ojeg online atau cari rute lain? Karena itu artinya
pengeluaran saya buat transport bisa jadi membengkak. Saya sudah berangkat
lebih pagi tapi macetnya justru lebih luar biasa karena anak sekolah dan orang
kantor semua kepingin menghindar macet dengan berangkat lebih pagi dari rumah
tapi kehadiran mereka di jalan malah menciptakan macet.
Arriving late at
work? Oh, I have even took pictures and recorded the traffic jam incase no one
believes the reason I arrived late was truly because of the traffic. So why
didn't I take online rented motorbike or take other route? Because it will
increase my transportation fares. I have left for work early but the traffic
was even worse on early hours because people go to school and go to work early
as they want to avoid getting stuck in the traffic, alas, they make the street
jammed.
Cuti? Cuti sehari ditambah besoknya hari libur saja sudah diprotes. Cuti dua hari ditambah sehari libur, kagak boleh. Bisa cuti full seminggu? Ngimpi lu, Ke..
Leave? One day leave add with one day off on the next day is inviting protest. Two days leave with one day off, forget it. Taking one week leave? You're dreaming, Keke..
Soal salah? Waw, kalau eikke bikin salah.. satu noktah kecil aja.. wuuu.. cepat deh eikke dikasih tau tentang kesalahan itu, cepat dikoreksi, cepat ditegor (di forum terbuka pula, bo) dan kesalahan itu, saudara-saudara, bisa dikibarkan lagi kapan pun, dimana pun biar pun kesalahannya sudah basi si si si karena sudah lewat lumayan lama.. kelemahan eikke pun tidak lupa dan tidak alpa untuk juga dipublikasikan secara tertulis dan secara lisan.. heibat!
My mistakes? Wow, when I make mistake.. eventhough it's just a single tiny dot.. woohoo.. I was quickly notified about it, quickly got reproved (in open forum too, man) and that mistake, ladies and gents, is available to be reopen to the public at anytime, anywhere though it is from the ancient time.. my weaknesses is also surely not be forgotten nor be spared to be publicised written and orally.. awesome!
www.onsizzle.com |
* * * * *
Keluarga
Orang itu tidak memiliki kewajiban untuk menanggung
hidup orang tuanya.
That person has no
obligation to support her parents.
Saya? Dari tahun 1996 saya bekerja bukan cuma untuk
diri sendiri. Kalau saya tidak kerja, bukan cuma saya yang tidak bisa makan,
orang tua saya juga. Banyak keinginan dan impian yang saya korbankan karena
kalau saya kejar semua itu, bagaimana dengan orang tua saya?
Me? I work not to
support myself since 1996. If I don't work, it is not me who will be starved,
my parents will too. I sacrifice many wishes and dreams because if I chase
them, what will it be like for my parents?
Entah panas atau hujan, sedang sakit atau sedang
depresi.. saya tetap kerja. Seret badan ke kantor.
Whether it's bright
hot day or raining, in sickness or going through depression.. I still come to
work. Drag myself to the office.
Dulu saya sekretaris dengan gaji hampir tiga juta
sebulan. Sebelum krismon gaji saya sudah sebesar itu. Lalu mulai tahun 2001
datanglah masa-masa sulit. Saya pernah kerja dengan gaji tiga ratus ribu. Saya
harus putar otak bagaimana caranya supaya kami bisa hidup selama sebulan. Saya
tidak punya modal buat usaha. Kalau pun ada, saya bisa usaha apa? Saya tidak
punya bakat dagang. Saya tidak bisa menjahit, menyanyi atau menari. Yang saya
punyai hanya bakat menulis dan berbahasa Inggris. Tapi Tuhan buka jalan.
Jadilah saya mengajar les bahasa Inggris. Pagi sampai siang saya mengajar di
sekolah. Siang cuma pulang sebentar untuk makan, ganti baju dan mandi lalu
pergi lagi mengajar les dari sore sampai malam.
I
was a secretary who got paid almost three millions a month. I was paid that
much before monetary crisis hit this country. 2001 came and it was the
beginning of a long hardship. I have had a job that paid me three hundred
thousand. I had to think how to support me and my parents. I had no money to
start my own business. Even if I had, what business should I run? I have no
talent in selling anything. I can't sew, sing or dance. All I have are just my
writing talent and English. God opened a way. So I give English tutoring. I
taught in school from morning to noon. I went home just to have lunch, showered
and changed before left to tutor English from afternoon to night.
Sekarang pun saya masih nyambi sebagai guru les
bahasa Inggris karena penghasilan saya dari kerja kantoran seratus persen untuk
hidup kami sebulan. Penghasilan saya sebagai guru les pun tidak seluruhnya
untuk diri saya karena kadang ada pengeluaran tidak rutin yang bikin cadangan
devisa di rumah menipis atau malah defisit.
I still keep my side
job as English tutor because my monthly income from work goes one hundred
percent to support us. Still, it doesn't mean my income as English tutor goes
all to me because sometimes there is unexpected expenses that shortened the
cash at home or even a deficit.
Mendekati akhir tahun ini saya bisa sedikit bernapas
lega karena penghasilan saya dari mengajar les hampir mencapai setengah dari
gaji kantoran saya. Itu artinya saya tidak perlu menjadi terlalu pelit pada
diri sendiri dengan membatasi jajan (malah sebetulnya tidak pernah jajan),
tidak beli ini itu yang saya inginkan atau butuhkan dan saya bisa menyisihkan
lebih banyak uang untuk membiayai hobi traveling saya.
As the year drew to
its close I can breath easier because my income from tutoring get nearly half
of my office salary. It means I don't need to get cheap on myself by not buy
any snacks (infact I never bought snack) nor buying things I need or want and I
can save more money to fund my traveling hobby.
* * * * *
Saya tidak menuliskan semua ini untuk menyatakan bahwa diri saya adalah manusia paling menderita sedunia.
I do not write this to show you that I'm the most suffering person on this earth.
Bukan juga karena saya sirik pada orang lain.
Neither because I am envious to others.
Hidup itu tidak mudah.
Hidup itu tidak mudah.
Life is not easy.
Saya tidak mengatakan bahwa masalah atau sikonmu adalah sesuatu yang harus diremehkan.
I'm not saying your problem or your situation should be considered unmattered.
Tuhan tahu segala yang kita hadapi, yang kita rasakan dan yang harus kita jalani.
God knows the things we are facing, how we feel and what we need to go through.
Karena itu siapa pun kita dan apa pun jabatan atau pekerjaan kita, Dia memberikan kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan untuk menjalani hidup, tanggung jawab serta tugas kita.
So whoever we are and whatever our position or work is, He gives us with everything we need to live our lives, our responsibilities and our tasks.
Beban terasa berat? Ya, iyalah. Bandit dan pastor sama-sama setuju pada pendapat bahwa hidup itu berat.
So whoever we are and whatever our position or work is, He gives us with everything we need to live our lives, our responsibilities and our tasks.
Beban terasa berat? Ya, iyalah. Bandit dan pastor sama-sama setuju pada pendapat bahwa hidup itu berat.
The burden is heavy? Yeah, of course. Either bandit or pastor agrees that life is hard.
Semua orang punya keluhannya masing-masing jadi jujur saja, yang ingin mereka, kamu dan saya dengar bukanlah keluhan lagi.
Everyone has their own complaint so be honest, what they, you and I want to hear is not another complain
Yang kita perlu dengarkan adalah kata-kata yang menguatkan, yang membangkitkan semangat.
What we need to hear are words of encouragement, the ones that lift our spirit.
No comments:
Post a Comment