Kaki-kakinya yang kurus panjang…
Suara kepak sayapnya yang khas…
Warna coklat itu…
Hiiiiiiyyyy….Dan kaburlah si Keke jauh-jauh sambil berteriak antara panik, jijik serta takut. Hehe.
Eh? Kok? Tu kucrit malah terbang nyamperin gue!!?? Oh no! Mama! Papa! Toloooonggg!!
Begitu yang terjadi setiap kali saya bertemu pandang dengan mahluk itu. Berjuta rasanya deh. Langsung histeris. Apalagi kalau dia memutuskan untuk ngintilin saya. Mimpi buruk asli dah. Hehe.
Sekian puluh tahun sudah berlalu tapi saya belum juga bisa berdamai dengan hewan yang bernama kecoak.
“Yang perlu ditakuti adalah ketakutan itu sendiri” kata orang. Tul banget! Setuju seratus persen.
Lantas kenapa masih takut juga sama kecoak?
“Takut itu ngerepotin diri sendiri” kata bu Martha, koster gereja.
Yaaa.., itu ekke juga tahu, coy.
“Buat ngilangin takut, adepin sumber takut itu”
Maksud loh??
Tapi karena menginsyafi bahwa pendapat-pendapat di atas itu benar semua, saya bertekad untuk memerangi (baca : setidaknya mengurangi) fobia kecoak yang entah sejak kapan menghinggapi saya.
Hadapi kecoaknya. Tapi bro, …. mmmm…. berhubung belon kuat mental ngadepin yang masih segar bugar, boleh kan latihan mental pake kecoak yang sudah almarhum? Hehe.
Beneran, saya pernah latihan memegang sungut kecoak (yang sudah tewas dong). Sambil tentu saja rame ber-hi-hiy-hi-hiy sendiri dan entah berapa kali kecoak keparat… eh, malang itu …, terjatuh. Kayaknya di alam baka para kecoak, dia pasti sudah mengurut-urut dada melihat betapa jasadnya dizholimi sama saya. Hehehe.
Terus gimana hasilnya? Yah, sedikit lumayanlah.
Masih memilih lebih baik mengambil langkah seribu kalau melihat ada kecoak tapi setidaknya sesudah latihan itu saya bisa lebih tahan berhadapan dengan sang kecoak. Terlebih lagi kalau di tangan saya ada sapu, sandal, tepokan laler atau semprotan obat nyamuk (ih, curang, kata kecoaknya, ga seru, ah). Hehe.
Anda punya fobia tertentu? Jangan khawatir. Anda tidak seorang diri. Setidaknya anda sekarang tahu bahwa si Keke yang sehari-hari kelihatan kalem, mantap dan pede bisa langsung lemas atau malah lari tunggang langgang karena seekor kecoak yang ukurannya cuma sejempol.
Lantas apa fobia atau ketakutan itu harus terus di pelihara? Ya jangan dong. Rugi atuh. Kayak yang di bilang bu Martha, takut itu bikin repot. Ngerepotin diri sendiri. Ngerepotin orang lain juga.
Kok bisa ketakutan atau fobia pribadi bisa ngerepotin orang sekampung? Ya iyalah. Contohnya nih, bokap pernah harus ninggalin masakannya dulu karena harus nguber-nguber kecoak yang me-nongol-kan diri di depan saya. Untung masakannya ga jadi gosong.
Atau pernah kejadian, nyokap (tahun ini genap berumur 77 tahun) yang udah kebelet pipis harus keluar dulu dari kamar mandi karena saya histeris melihat ada kecoak berkeliaran di lantai. Nah, patut di akui. Nyali nenek-nenek umur 77 tahun lebih gede dari pada anak muda umur 40 tahun. Memalukan. Hehe.
Lantas dari mana sumber ketakutan itu? Ada banyak sebab. Mungkin pengalaman tidak menyenangkan di masa lalu yang demikian membekas sehingga menimbulkan ketakutan atau fobia yang berkepanjangan.
Bisa juga pengaruh dari apa yang kita lihat atau dengar. Contohnya anak-anak dan bahkan juga orang dewasa banyak yang jadi takut gelap atau takut jalan sendiri pada malam hari karena bertaburnya tayangan di televisi tentang kriminalitas atau tentang hal-hal yang berbau mistis.
Atau mungkin pula karena ulah orang-orang di sekitar kita yang menakut-nakuti kita entah untuk bercanda atau untuk memaksa kita melakukan sesuatu, misalnya, seorang anak yang tidak mau makan atau tidur akan ditakut-takuti dengan ucapan ‘awas nanti ada badut atau orang gila atau kecoak datang’ dengan harapan anak itu akan melakukan apa yang diinginkan atau yang diperintahkan oleh orang tersebut.
Ketakutan ditanamkan oleh diri kita sendiri dan juga oleh orang lain.
Ketika saya menjadi guru, saya menyadari betul-betul bahwa saya menjadi panutan bagi murid-murid saya. Karena itu saya berusaha sedapatnya menanamkan segala hal yang baik kepada mereka melalui perkataan dan terlebih lagi melalui perbuatan saya sehari-hari.
Tantangan yang paling berat adalah ketika seekor kecoak tiba-tiba muncul di dalam ruang kelas saya. Aduh mak! Persis lagi pada saat semua murid sedang berada di kelas. Wah, sontak kelas yang sedang tenang menjadi heboh. Murid-murid saya yang perempuan kontan menjerit. Ada yang langsung mengangkat kaki. Yang lain tanpa ragu berdiri di atas kursinya. (Ehem.., kalau tidak malu sih sebetulnya saya juga ingin berbuat seperti mereka. Hehe).
Menyadari bahwa ketakutan bisa menular membuat saya menabahkan diri dengan bersikap tenang. Saya tidak mau menanamkan rasa takut pada kecoak kepada anak-anak kecil itu. Aduh, jangan sampai deh mereka jadi seperti saya.
Murid-murid saya yang laki-laki sementara itu spontan pula mengejar si kecoak untuk menginjaknya.
Merasa nyawanya terancam, si kecoak sontak berlari… yah, saudara-saudara, coba tebak ke arah mana dia berlari? Mata saya melotot tak percaya. Betul sekali. Dia berlari menghampiri saya!
Bagaimana akhir insiden itu? Tidak happy ending untuk si kecoak tentunya karena nyawanya justru berakhir di bawah kaki saya. Bersoraklah murid-murid saya merayakan kemenangan kami sementara saya diam-diam masih merinding-rinding melihat bangkai kecoak itu dan teringat bagaimana tadi dia berlari penuh semangat menghampiri saya. Hehe.
_________________________________________________________________________
Those long thin legs
The sound of its wings
That brown thumb size body..
Yikes!!
They are enough to make Keke, .. yes, me,.. running away frantically, while screaming out of disgust and fear.
“Why does she run away?” that creature must be wondering “I just happened to pass her. Hey, miss. Wait up will you?”
Whatta.. ??!! It flies to get to me?? Oh no! Mom! Dad! Help!
That’s what happen everytime our eyes met. Not to mention if it came to me. What a nightmare!
Many years have passed and I still can’t make peace with that specific creature. Cockroach.
“Fear is the one thing you must feared off” the saying said. I agree. One hundred percent.
“Fear gives nothing but trouble to ourselves” said Martha, church cleaning lady.
Man, I know that.
“Confront fear to beat it”
Umm.. meaning?
I agree with the above opinions. It is why I don’t want to indulge in my cockroach fobia. Confront it? Believe me, I have tried it by picking up a cockroach.
No, no, not the body of course. It was its antenna. And my guts wasn’t that much to make me confront an alive cockroach. A dead one of course. And so though there were many of ‘yikes’ and goose bumps, not to mention how many times it fell of my shaky fingers but my first physical contact with the cockroach went pretty smooth. Lol.
Still prefer to get away the moment I see a cockroach but after the above training I think it doesn’t give me panic attact. Especially if I have sandal, newspaper or better, insect repellent in my hand (not fair, said the cockroach). Lol.
Have any phobia? Don’t be ashamed. You are not alone. A thumb size cockroach is able to make calm and confident person named Keke to feel numb or get panic attact.
But should we indulge in that fear or phobia? Of course not. As Martha said it brings nothing but trouble to ourselves and also other people.
For example my dad had to leave his cooking on the stove because I screamed for him to get rid a cockroach.
Another time it was my 77 years old mom who had to rescue me from a cockroach. To her luck the timing came when she needed to go to the bathroom to pee. Well, I am telling you, a 77 years old has more guts than a 40 years old when it comes to cockroach. Shame on you, Keke. Lol.
And so where is this fear or phobia came from? What have started it? Well, it could come from traumating past experience.
Or it could come from the things we see or hear. For example many kids and also adults become afraid of the dark or to go out after dark after they watch news on crime or watching too many horror movies.
Sometimes it is the people around us that have instilled fear to certain object. I have seen many adults use this technique to force kids obey them. For example a kid would be threatened with animals or other terrifying objects to make him / her eat his / her meal or go to bed.
We or other people could instill fear to ourselves or to other people.
When I worked as kindergarten teacher I fully awared that I was a role model for the kids. It was why I really watched what I said or did. All because I wanted to instill good things in my students.
The hardest challenge came when a cockroach decided to appear in my classroom. Just its luck, it was when we were all inside. So you could imagine how in seconds there was chaos.
The girls screamed while the others spontaneously jumped to stand on their chairs and even on their tables. I can tell you that if I didn’t remember to behave calmly, I would definitely stood on my chair too. Lol.
The boys in the meantime chased the cockroach in effort to smash it under their shoes. Helplessly tried to save its life the unfortunate cockroach ran…. guess which direction did it go to? Yep, got that right. My eyes nearly popped out when I saw it came right to me.
What is the end to this story? Not a happy one for the cockroach as it died. Crushed under my shoes. The class cheered their victory while I still got goose bumps as I remembered how few seconds ago it ran right to me. Yikes! Lol.
No comments:
Post a Comment