Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, January 31, 2011

Kemajuan demi kemajuan / Making progress

Minggu ke dua ini rasanya semua sudah jadi lebih mapan sama ritme rutinitas sekolah. Tidak kayak minggu lalu yang sepertinya masih perpaduan antara semangat tapi juga agak ogah-ogahan. Hari ini (Senin, 24/1) lumayanlah fisik saya tidak berasa terlalu ancur-ancuran seperti minggu sebelumnya.

Bahasa Inggris jam 9-10 di TK A. Setelah belajar a-b-c-d-e-f-g, belajar bahasa Inggrisnya mobil, perahu & kapal feri, kita nebelin huruf f trus warnain gambar kapal feri. Abis itu ngelipat kertas warna bentuk segitiga ya. Minggu lalu memang sudah pernah sih ngelipat segitiga tapi ada beberapa anak yang belum bisa. Jadi hari ini kita ulang lagi ya.

“Gampang kok” kata Clarissa yg diiyakan sama Kim, Stevany, Dea & March.

“Iya buat kalian” saya nyengir ingat gimana minggu sebelumnya butuh ‘perjuangan’ buat ngajarin beberapa anak untuk melipat bentuk segitiga “bu guru belum puas lihat hasil pekerjaan melipat beberapa teman kalian jadi hari ini kita ulang lagi tapi dari bentuk segitiga itu nantinya kita buat jadi layar perahu, bukan topi kayak minggu lalu”

Di akhir jam sekolah saat saya & Evelyn duduk & mulai menilai pekerjaan anak-anak hari ini, sampailah saya ke satu buku gambar.

“Ini Kelvin sendiri yg bikin lho” Evelyn menunjuk layar segitiga yg tertempel di buku gambar itu.

“Ngelipat segitiga?” saya tidak percaya. Kelvin kita?

“Iya. Saya tidak bantu dia sama sekali”

“Wah, canggih!” saya betul-betul senang karena sama sekali tidak menyangka kertas lipat yg tadi saya olesi lem itu ternyata buatan Kelvin sendiri.

Saya amati gambar perahunya. Tadi dia memang sempat tidak tahu bagaimana caranya menggambar perahu di bawah kertas warna berbentuk segitiga yg diberdirikan hingga membentuk seperti layer perahu.

Saya bantu dia menggambar perahunya tapi kemudian saya biarkan dia menggambar & mewarnai sendiri karena saya segera sibuk berkeliling kelas, mengolesi kertas-kertas lipat teman-temannya sambil mengawasi hasil kerja mereka.

Hari ini saya terkesan dengan hasil pekerjaan Kelvin. Walaupun warna lautnya masih tidak matching & sedikit amburadul tapi lumayanlah dibandingkan dengan sebelumnya. Selain itu dia juga menggambar seorang anak perempuan di atas perahu yg membuat saya hampir sulit percaya Kelvin yg menggambarnya karena gambar itu terhitung proporsional & cukup bagus untuk ukuran hasil gambar-gambarnya sebelumnya.

Setiap anak di kelas kami membuat kemajuan. Ada yg cepat, ada yg lambat. Ada yg kemajuannya banyak & menonjol tapi ada yg kecil sampai nyaris lolos dari perhatian. Tapi kemajuan itu selalu ada. Jadi jangan kecil hati kalau kemajuan anakmu lambat / sedikit. Asal kita tetap konsisten dalam berupaya, berdoa & beriman, serta SABAR, maka semua pasti akan memberikan hasil.

___________________________________________________________________

It gets easier for everybody to adapt on the routinity on this second week of school. Last week was kind of the mixture of excitement to get back to school & not in the mood to go back to the routine. I personally feel physically fit today (Monday, Jan 24th) & glad no longer feeling fatigued & sleepy.

We had English class at 9 to 10 am in my class. After learning a-b-c-d-e-f-g in English & the English for car, boat & ferry, let’s write the letter f & colour the ferry. After that we’re going to fold the coloured paper into the shape of triangle. We’ve done it last week but some kids haven’t mastered it so we’ll practice on our folding today.

“It’s easy” said Clarissa. Kim, Stevany, Dea & March nodded.

“Yeah, well it’s easy for you guys” I grinned as I remember how it took quite an effort to teach few kids to fold their coloured paper into the shape of triangle.

After school as Evelyn & I sat down & looking at our kids drawing books, one of them took my attention.

“Kelvin made this by himself” Evelyn pointed at the triangle sail glued on that drawing book.

“He folded this by himself?” I asked in disbelief. Our Kelvin?

“Yep. I didn’t help him”

“Wow!” I’m so surprised & happy. Oh yes so his drawing & colouring are still far from perfect but it’s much better than before. Not to mention that he folded his coloured paper neatly & he drew a girl on the boat which is quite good.

Every kid in our class makes progress by progress. Some are making it in short time & it’s significant progresses while others making it slow & so little that it nearly goes unnoticed & unappreciated. But our kids do make progress so don’t be discouraged if your kid makes slow  disparaged progress. Keep that consistency in effort, faith & prayer, also PATIENCE. They’re all will bear you good fruits.

Sunday, January 30, 2011

Kisah sebatang sabun / The story of a bar of soap

Hai, perkenalkan aku adalah sebatang sabun yg sejak tgl 8 Des 10 menjadi penghuni TK A seperti halnya sekian banyak barang lainnya yang mengisi kelas itu sehingga aku tidak pernah khawatir akan merasa sepi sendiri setelah para guru, anak-anak & orang-orang lainnya pulang.

Tempatku bertengger adalah lemari di belakang pintu. Posisi terakhir yg ditetapkan ibu Keke sebagai tempat paling strategis. Dekat dengan pintu sehingga siapa pun yg memerlukan aku tinggal mengulurkan tangan untuk meraih aku dari lemari & membawaku ke tempat cuci tangan / ke kamar mandi. Demikian pula sebaliknya setelah tidak diperlukan mudah saja untuk mengembalikanku ke tempat semula.

O ya, karena aku bukan sabun cair maka bu Keke sempat kebingungan mencari ‘buaian’ untuk meletakkan aku. Di hari pertamaku tiba di sekolah mata bu Keke langsung jelalatan menjelajahi benda-benda yg diperhitungkan cocok untuk dijadikan ‘buaian’ku. Bahkan dia sampai mencari ke kelas PG (Playgroup) & ke kantor. Saat sudah menyerah, ide dari teteh memberi jalan keluar.

Sejak itu sampai sekarang ‘buaian’ku adalah wadah plastik bertutup biru bekas krim luluran kepsek. Ah, tidak masalah buat aku. Tempat itu cukup nyaman. Dari dalamnya aku masih bisa mengintip keluar & karena posisiku yg strategis aku jadi bisa memantau seluruh kelas dari belakang.

Teman-teman sudah pernah ke sekolah bu Keke? Posisinya ada di ujung paling belakang dari kompleks perumahan di daerah Ciomas, Bogor. Jangan tanya lewat jalan mana karena aku kan tersekap dalam ransel hitamnya bu Keke pada waktu aku di bawa ke sekolah. Tapi aku suka menguping pembicaraan orang-orang di sekitarku & aku pernah dengar bu Keke bilang dari depan kompleks sampai sekolah makan waktu sekitar 10-15 menit berjalan kaki dengan kecepatan sedang.

Denger-denger sih bu Keke itu pejalan kaki yg ok. Biar sehat, badan kencang & tidak gampang melar katanya. Juga demi ‘kesehatan’ dompet karena kalau tiap hari naik becak isi dompetnya bisa merana nantinya. Hehehe. Yah, naik becak cuma dalam sikon-sikon kepepet.

Gimana dengan aku? Aku memberikan diriku untuk siapa saja. Aku mengusir kotoran & kuman. Aku membagikan kesegaran & wewangianku kepada siapa saja. Itulah aku & aku suka sekali melihat anak-anak itu tidak sabar menunggu giliran untuk mencuci tangan mereka dengan aku, kegembiraan mereka melihat busa saat mereka menggosok ke 2 tangan mereka & menikmati wangi yg kutinggalkan di tangan mereka yg bersih & segar. Hmmm….

Tadinya kupikir aku akan menjadi ‘primadona’ satu-satunya di sekolah ini tapi sejak 2 hari lalu kelas TK B pun tidak mau ketinggalan untuk memiliki sabun sendiri supaya tidak perlu nebeng mencuci tangan dengan memakai aku.
‘rekan sejawat’ku ternyata datang dari pabrik yg sama. Merek kami pun sama. Bedanya badanku putih sementara dia biru. Tapi cuma itu yg aku tahu karena kami tidak pernah ditempatkan bersisian. Aku hanya sekali-sekali saja melewatinya waktu aku di bawa bu Keke ke kamar mandi.

Dia diletakkan di sisi baskom tempat cuci tangan. Tidak seperti bu Keke yg tidak pernah memperbolehkan anak-anaknya mencuci tangan mereka sendiri sehingga aku selalu dipegangi & digosokkan ke tangan anak-anak itu maka rekanku dibiarkan saja. Nah, akhirnya aku sempat dengar wali kelas TK B mengadu ke bu Keke kalau anak-anaknya sering bermain-main dengan rekanku. Tuh kan

Bu Keke terhitung cukup galak kalau sudah sampai ke urusan cici tangan. Main air & main sabun masuk dalam daftar perbuatan terlarang jadi wajar kalau dia rela memilih berepot-repot ria mencucikan tangan anak-anak di kelasnya. Aku sendiri jelas tidak keberatan. Dari pada nantinya lantai jadi becek, baju basah / aku melejit terlempar jatuh ke tanah … ya kan?

Badanku sendiri sekarang sudah tidak putih mulus lagi. Ada warna agak kekuningan. Mungkin karena bekas-bekas krayon. Mamanya Vivien sempat melihat ini & bertanya kenapa tidak beli sabun cair saja?

Bu Keke dulu memang selalu memakai sabun cair tapi kemudian karena merek sabun cair yg selalu dibelinya menghilang dari pasaran maka dia terpaksa harus mencari sabun cair lain. Masalahnya merek-merek yg ada di pasaran umumnya lebih mahal dari merek yg dulu biasa dibelinya. Akhirnya dia memilih membeli aku untuk di pakai sehari-hari di sekolah sementara sabun cair yg dibelinya hanya untuk di pakai kalau harus bepergian keluar.

Yg lucunya pada waktu acara natal sekolah hari Sabtu, 18 Des 10 lalu akulah yg di bawa bu Keke karena dia lupa membawa sabun cairnya. Yak, aku di bawa lengkap dengan ‘buaian’ku. Hehehe.

Aku sendiri tidak keberatan. Lumayanlah sekali-sekali jalan-jalan. Bahkan kemudian aku terbawa pulang ke rumah bu Keke. Senang juga ada pergantian suasana tapi rasanya aku lebih suka berada di sekolah yang ramai. Aku pikir bu Keke sama saja. Kami sama-sama menyukai pekerjaan masing-masing & yg terutama adalah kami mencintai anak-anak itu.

Pssst, aku hanyalah sepotong benda mati yg dijadikan ‘bernyawa’ dalam imajinasi bu Keke. Sama seperti benda-benda lain disekitarnya.
__________________________________________________________________


Hi, I'm a bar of soap which reside in Ms. Keke's classroom since Dec 8th, 2010. There are so many things in that class to accompany me so I can tell you that there's no need for me to feel lonely after everybody goes home. 


I'm put in the wooden cupboard behind the door. A strategic place. It's easy to grab me before leaving the classroom & it's within arms reached to put me back.


Well so I'm not a liquid soap as my predecessor was. The brand Ms. Keke usually buy isn't in store & since the other brands aren't cheap made her bought me to be used in school. Though she found a liquid soap that isn't too expensive, she thinks to only use it when school holds outdoor events. 


My 'nest' is a plastic container that Ms. Keke found after sought around in her class, Playgroup class & in school's office she found what would become my 'nest'. 


 I can still peek out though the cap is placed above my head & since my place is strategic I can have a good view of Ms. Keke's classroom.


Have you ever been to Ms. Keke's school? I don't know the way since I was in her black backpack when she brought me here but I'm an eavesdropper & I heard she once said it takes about 10-15 minutes on foot. Well, she takes a mini public transportation van from her place to the housing complex where the school is located & from there she walks to school. 


She walks to save transportation expenses & to make her healthy & stay slim. 


What about me? I give myself to everybody. I cleanse the dirt & germs. I give out freshness & fragrance. I love seeing the kids impatiently waiting for their turn to wash their hands with me, how happy they're to see my suds on their hands & sniffing their clean, fresh & smell good hands. 


At first I thought I'd be the only 'diva' .. er, I mean, soap, in this school but I think Ms. Keke & me have inspired the other class to have its own soap. However, I never got any chance sofar to meet my fellow 'comrade' but I've passed him when Ms. Keke took me to the toilet. 


He's about my size, his colour is blue & infact, we're in the same brand. My colour in the meantime isn't white anymore as the kids crayons have left yellowish stain on my body. 


Ms. Keke would never leave me alone next to the basin. She'd never allow the kids to wash their own hands because she doesn't want them to play with me & with the water. She's a bit stern on this matter. I don't mind. Rather than to have the floor / their uniforms get wet / to have me fall on the floor then it's better have the preventation, don't you agree?


Though I'm officially on duty only in school but Ms. Keke took me out & that me on my 'nest' when she forgot to bring her liquid soap on Dec 18th, 2010 when school held christmas at Bogor Agriculture campuss. 


I personally don't mind it. I enjoyed to be taken out though most of the time I was in her backpack but I did enjoy to have different surrounding. I even spent few days at her house. But I think I prefer to be in school & I think Ms. Keke feels the same. We both love being in school. We've great jobs in the world because we love the kids. 


Oh the thing is, though I'm just souless-liveless thing but Ms. Keke's broad imagination has brought me alive just like other souless-liveless things around her ;)

Wednesday, January 26, 2011

Balada Halaman Sepetak / The Tiny Bity Yard

Perpaduan cuaca cerah & kepsek ga ada bikin kita bisa bawa anak-anak olah raga di lapangan voli deket sekolah hari Jumat ini (21/1).

Weh .. weh, tapi jangan mentang-mentang libur sebulan terus jadi pada lupa cara berbaris dong. Lencang depan kok tu tangan ampe ngelewatin bahu temen di depannya ? Itu ceritanya mau lencang depan / mau meluk sih??

Di suruh jalan di tempat kok ada yang kakinya susah di angkat kayak ada akarnya aja. Nempel bo ke tanah. Duh duh ...

Udah gitu komandan sendiri malah dicuekin. Aku suruh berhenti eh kok masih pada jalan di tempat? Yailah, ternyata pada ngikutin aba-aba wali kelas TK B yang nyuruh pasukannya jalan di tempat. Woi anak-anak, emang di kata yang lagi berdiri di depan kalian ini tiang listrik?! Haduh, ga heran d bu guru ampe berkaok-kaok gini. Capcay deh. Hehe.

Lagi baris pun yang paling depan jalan ngebut banget. Nak, nak, ini lagi baris. Bukan mo lomba lari.

Lain yang di depan, lain lagi yang di belakangnya. Ada yang jalannya makin lama makin ke tengah. Di taruh di bagian luar jalan maju tak gentar ke tengah. Di pindah ke pinggir tetap aja dia bawaan badannya mau ke tengah. Ah, bingung deh bu guru jadinya.

Begitu pasukan berhasil ditertibkan tahu-tahu kok aku baru ngeh Justin udah mau menjajari aku yang jalan paling depan.

"Lho? emang kamu baris di mana?" tegor saya antara bingung beneran sekaligus rada-rada kesel. Evelyn gimana nih? Dia kan jagain barisan belakang. Kok bisa-bisanya tidak nyadar Justin udah ninggalin barisannya. Lha, bahaya banget kan. Kalau tiba-tiba ada motor ngebut dari arah belakang gimana? Ni anak udah di tengah jalan! Aku kan tidak bisa saban-saban nengok ke belakang / jalan mundur!

& Justin kerap melakukan hal ini entah karena tidak sabaran dengan ritme berjalan kami / karena di pikirnya ini jalan biasa & bukan berbaris / mungkin cuma karena ingin menyusul aku. Tapi yang jelas intinya adalah aku harus berkali-kali negor dia buat bikin dia ingat & ngerti kalau dia tidak boleh keluar dari barisannya.

"Pimpin senam deh" kataku ke Evelyn. "Suara gue udah ampir ilang nih mimpin 'barisan ajaib' kita ke sini"

Wali kelas TK B ngakak dengernya.

"Asal jangan senam hamil ya" ledeknya ke Evelyn

Anak-anak pun bersenam ria sementara aku ngeliatin mereka begitu gembira banget bisa ada di luar lingkungan sekolah. Mereka di bentuk 2 barisan. 1 barisan ada 16 anak. Lapangan voli ini memang tidak terlalu besar tapi jelas lega banget dibandingin sama halaman sekolah yang secuil itu. Ga percaya? lihat aja sendiri foto-foto ini.

 Di halaman yang cuma sepetk itulah anak-anak upacara bendera setiap hari Senin, berbaris setiap pagi sebelum masuk ke kelas, bermain & berolahraga senam.

Aku suka ngenes kalau ingat dengan halaman SD tempat aku dulu sekolah. Bangunan sekolahnya berbentuk kotak. Halamannya seluas 2x lapangan voli. Di luar ada lapangan sepak bola. Wah, leganya buat anak-anak beraktivitas!


Yah, lain SD lain TK. Umumnya TK memang ukurannya seemprit kecuali kalau pemiliknya / yayasannya tajir.

Bukannya mau ngeluh karena kami masih lebih beruntung dari sekian banyak sekolah yang jauh lebih parah keadaannya tapi selayaknyalah prasarana & pekerja di sekolah di perhatikan sama mereka-mereka yang dipercayakan Tuhan dengan keuangan & kekuasaan yang besar tanpa harus di minta, di tuntut / di demo.
 __________________________________________________________________

The combination of sunny weather & the absence of headmaster made us ableto take the kids to the nearby volleyball court this Friday (21st January).

But .. whoa! kids, have you forgotten how to march? Long break from school seems to make them needed to be re-taught & practice about marching seeing how they've forgotten the simpliest basic step about marching : that they should follow the command from the commander infront of them. Instead, they looked at the kids from other class & just followed those kids movements.

Not to mention the kids in the front line walked so fast, the other kids got out of their lines & I suddenly realized Justin who was in the last line nearly walked by my side. Oh my .. I sighed in despair & wanting to laugh at the same time.

Where the heck is Evelyn? She walked behind the last line because I couldn't look back all the time / walked backward to control the kids marching. Hasn't she realized Justin left his line? How if there were a speedy motorcycle came from behind & didn't see him? Geez, I can't do it all, y'know ..

We splitted the 33 kids in 2 lines. Each about 16 kids in a line. So the volleyball court isn't big but it's still huge compares to our school's tiny bity front yard. Take a look at the above photos if you haven't got a clue.

In that yard we've flag ceremony every Monday, line up every morning before start the classes, play & even have P.E.

I remember how wide my elementary school's yard. & there was a soccer field nearby so it gave huge space for the students to do any activities. I don't mean to complain because there are many schools with more worst condition than us here but those who are entrusted with great funding & power should pay more attention to schools' infrastructures & workers without have to be asked, demanded / demonstrated.

Monday, January 24, 2011

Kebersamaan / Togetherness

Hari Kamis (20/1) ini anak-anak makin mantap aja sama sekolahan. Aku bersukur ga ada yang ngadat atau mengalami kemunduran gara-gara libur kelamaan. Termasuk Kelvin yang dulunya termasuk susah mandiri & susah beradaptasi. 


Yang agak mengejutkan justru Niko karena beberapa hari ini begitu ada di kelas kok kelihatan seakan-akan baru pertama kali dia lihat saya. Kalau di tanya diam saja. Di suruh bilang selamat pagi ke teman-temannya (karena dia datang terlambat) diam saja. Di suruh maju ke depan tidak mau. Wah, ada apa dengan dirimu, Nik?


Tapi selebihnya yang lain sih biasa-biasa aja. Malah pada semangat 45 masuk sekolah. Bagus ... bagus ... 


Lagi kelas kayak kapal pecah karena anak-anak hilir mudik antara yang sudah kelar ngerjain tugas & mau ngumpulin kerjaannya sama yang lagi main, yang lagi mau nyimpan alat-alat tulisnya di loker & yang mau cuci tangan ... eh, tau-tau ada kepsek di dalam kelas bareng orang-orang Korea. 


Buset, kapan masuknya tuh? Aku ngelirik ke Evelyn. Yang di lirik cuma mesem-mesem. Aku nyengir ngerti arti meseman itu. Ada 'penampakan' ... hehehe. Abis kok masuk ga pake acara ber'selamat pagi' atau negor apa dulu kek buat pembukaannya. Yo wis, langsung bablas masuk aja ke kelas orang. Ga heranlah kalau kita berasa ada 'penampakan'.


Ah, akhirnya setelah pulang sekolah bisa ngobrol sama Yohana. Gitu dong, Yo. Jangan cepet-cepet pulang. Untung juga cuaca hari ini mendukung. Tidak mendung. Asyik. Jadi bisa ngobrol & bercanda deh kita-kita sambil makan. & mmmm, ada yang ngasih teteh lauk ikan asin & sayur asem. Tadi emak-emak itu ngadain acara makan-makan. Ada yang berbaik hati nyisihin buat teteh & teteh pun berbagi sama kita-kita. Wali Kelas TK B ga mau ketinggalan. Ngerebus mie instan. 

Gelar karpet deh di kelas Playgroup (PG). Piknik nih .. hehehe. Trus mulailah nyerbu makanan. Serba keroyokanlah. Tapi anehnya aku malah bisa ngabisin bekal. Mungkin karena suasananya enak. Makan bareng temen gaya begini bikin selera makan jadi tinggi. Hehe. Menunya boleh aja sederhana banget tapi kebersamaannya itu bernilai tinggi.


Buat aku lebih-lebih lagi karena cuma di luar rumah hati berasa plong. Di rumah cuma dengan 2 lansia & seekor anjing mana bisalah dibandingin keceriaannya sama yang di luar rumah. Beruntunglah aku karena orang-orang di luar rumah lebih banyak yang nyenengin dari pada nyebelinnya. Jadi bisa menghibur hati yang bete sama suasana rumah. 

___________________________________________


It's Thursday, 20th January & it's the fourth day of school & I'm glad the kids have settled themselves in school. Nobody had adjustment problem after had a long break from school & that's including Kelvin who started his first semester with independency & matureness problems. 


To my surprise it was Nico who behaved like a newcomer in school. He wouldn't say good morning to his friends (we set up a rule that anyone who comes late has to stand infront of class to say good morning to all of us).


He wouldn't answer questions nor came forward when he was asked to write something on the whiteboard or to sing. He was passive. But I'm glad to see he seems to have return to himself today. 


It was sunny so Yohana didn't need to leave early. Hooray! We chatted & joked around as we shared our lunches. We gathered at Playgroup (PG) class, spread the carpet & opened our lunch boxes though it was just 11 am! But everybody was hungry already. Lol. & we shared the meals too. 


I'm amazed I could eat up all of my meal. I rarely do that. Sometimes I only eat half of it. Sometimes could only eat fewer than that. It's why I've always easily get heavier during long break from work because it's less stressfull, lower physical activities & I don't know why I'm easily feel hungry when I'm at home. 


Maybe it's the togetherness with friends that boosted up my appetite today. I'm fortunated to have more wonderful people around me at work than the unpleasant ones. 

And these nice people can compensate the dull life I've at home. It is why I really feel alive when I'm not at home.


Anyway, the meals we had for lunch might be so simple but our togetherness is so valuable.

Saturday, January 22, 2011

CCTV

Hari ke 3 sejak sekolah mulai berjalan & urusan-urusan mulai sedikit rapi. Ah, bisa bernapas sedikit lega deh. Meja lipat sudah 6 yang balik ke sekolah. Tinggal 1 lagi yang aku bener-bener ga tau siapa nih yang minjam. 

Sukur ni hari (Rabu, 19/1) sebelon jam 11 sekolahan sudah 'bersih' dari anak-anak. Sudah pada pulang semua. Jadi aku bisa dengan tenang ngetem di kelas Playgroup (PG), ngetikin kalender program semester tahun ajaran ini. Kelihatannya pekerjaan-pekerjaan sederhana tapi buat bisa tuntas ternyata butuh beberapa hari karena banyak banget di selak sama pekerjaan-pekerjaan lain. 

Selain itu penghalangnya adalah fisik sendiri. Karena begitu anak-anak pulang baru berasa deh badan babak belur. Capek. Kalau udah kayak gitu rasanya cuma mau duduk aja. Ga mau ngapa-ngapain lagi. Mungkin juga karena sebulan badan di bawa nyantai libur jadi belon terbiasa dengan aktivitas fisik yang tinggi di sekolah.

Hari ini sudah ga terlalu ancur-ancuran rasanya. Ga kayak waktu hari Senin. Wah, hari pertama sekolah jam 10an aja perut rasanya udah kukuruyuk. Minta di isi 'bensin'nya. Banyak kalori yang terbakar rupanya. Hehehe. Bekal pun habis aku sikat dalam waktu singkat. Tapi kemarin & hari ini tidak habis. 

Ya, lama-lama balik lagi kayak dulu sebelon libur. Bekal di makan cuma setengahnya atau malah cuma 5 sendok. Karena banyak kerjaan / pikiran / karena terlalu capek malah ga ada selera makan. 

Jadi otomatislah kalau sudah masuk sekolah di jamin badan pasti jadi menciut lagi. Libur kemarenan sih ga sampai melar banget tapi pastilah rada chubby. Hehehe. Kurang gerak, kurang stress & aneh tuh kalo di rumah bawaannya lapar mulu. Hehehe. 

Jadi lagi enak-enak ngetik di komputer di kelas PG sambil denger musik & makan, selintas aku lihat tetangga depan sekolah kok kayaknya ada di halaman sekolah. Eh, rupanya betul karena kemudian terdengarlah suaranya di kelas TK B. 

Wah, "kamera CCTV" datang nih ... sukur semua lagi sibuk. Aku lagi ngetik. Evelyn di kelas TK A juga lagi repot nyatet-nyatet & meriksa kerjaan anak-anak. Teteh lagi nyapu & ngepel. Wali kelas TK B lagi pergi ke TK lain. 

Bukannya apa-apa tapi sejak kita tahu kalau dia datang ternyata bukan sekedar buat bertandang tapi ternyata diam-diam juga buat 'memantau' kita setelah jam sekolah selesai, tetangga depan kita kasih julukan 'kamera CCTV'. 

Ceritanya gini, sekian bulan lalu waktu suatu hari kita guru-guru setelah jam sekolah lagi bercanda-canda, ketawa cekakak-cekikik di kelas sembari kerja. Ternyata pada hari itu kepsek jatuh kepeleset di stasiun sampai kakinya keseleo. 

Besoknya waktu ketemu sama kita, kepsek ngomong gini "pantes saya jatuh di stasiun. kalian sih di sekolah pada ketawa becekakakan". Lho?? Kok doi bisa tahu kalau kita kemarenannya lagi rame ketawa-ketiwi di kelas? Jelas ga ada seorang pun dari kita yang cerita ke dia soalnya. Tapi ada 1 orang yang pada waktu itu bertandang ke sekolah & ngeliat apa yang lagi kita lakuin .... oh, rupanya tetangga depan itu 'memantau' toh ...

Sejak itu pula kita jadi berhati-hati. Kalau si tetangga datang .. oh, semua langsung berlagak sibuk & semua pembicaraan yang sifatnya rada sensitif dihentikan. Kalau pun lagi bercanda, semua pasang tampang serius. Apa boleh buat semua jadi pemain sandiwara satu babak .. hehehe. 

Aku ga tahu kenapa doi kok menyediakan diri sebagai pengawas sekolah & para guru (yang menurut aku) agak melewati porsi tindakan "seorang tetangga yang baik". Kalau cuma memantau dalam artian ngeliat apa pintu pagar sekolah terbuka / lampu masih nyala sih ok-ok aja. Tapi coba dong bo bayangin masa ngeliat gurunya lagi pada ngapain setelah jam sekolah & jam berapa kita-kita pulang.

Boleh aja doi sohib-an sama kepsek / karena merasa berhutang budi sama kepsek / mungkin solidaritas sesama lansia / mungkin menurut pemikirannya dia sedang melakukan tugasnya sebagai 'seorang tetangga yang baik' tapi jangan gitu-gitu amat dong ...

Jadi sekarang ... psst, ada CCTV ga ??
___________________________________________________________


Things are become more organized in this third day (Wednesday, Jan 19th) after school starts again. Good. I can breathe easier now. 


Luckily the kids were already all left school before 11 am today so I could work on the computer finishing the calendar of semester program. Simple works like this one can't be done in a day. Too many distraction. Sometimes it's physical thing as I feel really drained after the kids left school. When it happens I don't feel like doing anything except slumping down on a chair. 


So while I was working on the computer I heard school's front neighbour in the building. So she came for a 'visit', eh?


We've dubbed her "CCTV Camera" after an incident showing that her visit never be a casual visit. It's spying on us. An incident came when one day headmaster sprained her ankle & the next day she said to us 'no wonder I sprained my ankle yesterday because you guys were all laughing merrily in school". ?? We thought how could she possibly knew exactly what we were doing yesterday? unless someone told her .. & we all remembered the lady from the house infront of our school came to visit yesterday when we were chatting & joked around as we did paper work in the class. Well, what do you know... she was spying on us.


Eversince that we become extra alert & cautius whenever she comes to school. Everyone pretends to be busy. Every conversation must be limited & not on a sensitive subject. 


So now ... pssst, watch out for the 'CCTV'















Friday, January 21, 2011

Yohana is back !

Di foto jadul ini Yohana berbaju putih / Yohana wears white shirt. This is an old photo of us infront of school


Ih, senengnya ketemu Yohana hari Selasa ini (18/1). Dulu dia pernah ngajar juga di sini, tahun berapa ya? Lupa saya. Mungkin kira-kira 3 tahun lalu sebelon anaknya lahir. 


Yohana itu orangnya lucu, cantik tapi lebih tomboy dari saya. Bayangin aja, dulu waktu hamil udah 9 bulan masih berkeliaran naik motor sendiri. Lagi hamil saja udah 3 x dia nyungsep dari motornya. Tapi toh ga kapok-kapok juga dia. Hehe. 


Soal naik motor paling enak kalo di bonceng sama dia. Biar pun ngebut tapi ga bikin kita yang di belakang sport jantung. Beda banget sama wali kelas TK B yang bikin saya tahan napas setiap kali ada macet / lagi nyelap nyelip. Bukannya apa-apa, orangnya pendek jadi kakinya 'ngatung'. Kalo motor ga jalan dia nahan motor & jaga keseimbangan cuma pake ujung jari-jari kakinya. Serem ga tuh ... Jadilah saya ikut jaga-jaga kalau-kalau motor oleng / kejungkal. 


Kalau sama kepsek lebih parah lagi. Baru juga taro pantat eh langsung ngenggg ... tancap gas. Walhasil pernah dulu saya hampir ngejengkang ke belakang. Setelah insiden itu tiap kali mau naik motornya saya harus wanti-wanti ngomong "Bu, tunggu. Ini baru naik. Jangan jalan dulu. belon duduk nih" .. hehehe. Kalau sama kepsek bukan sport jantung lagi dah, itu doa ga ada aminnya. Hehehe. 


Evelyn beda lagi. Orangnya kurus. Jadi kalo ngeboncengin saya mungkin buat dia serasa lagi ngangkut beras sekuintal kali ya .. hehehe. Tapi sejak dia hamilnya mulai gede saya udah ga bisa ngikut naik motornya lagi karena beda sama Yohana yang tetap 'gagah perkasa' Evelyn fisiknya ringkih. Kalo nekad ngeboncengin saya ntar bisa-bisa beranak di jalan dia. Gawat kan. Bisa disumpahin orang sekampung nantinya. Hehehe.



Karena ada Yohana jadi saya bebas dari 'kewajiban' ngajar gantiin kepsek di kelas PG (Playgroup). Wah, lega deh. Bukan apa-apa. Urusan masih banyak. Yang bayar SPP masih banyak, trus 'jualan' majalah, nguber-nguber yang minjem meja lipat sekolah (udah gitu masih ada 1 yang ga kelacak di pinjem sama siapa), belon lagi harus ngetik bikin kalender program sekolah dll, dsb. Seksi sibuk deh. 


Sampe Yohana datang kita cuma sempet ber-hai hai singkat aja & ngomongin materi yang harus dia ajar ke anak PG. Begitu anak-anak pada pulang & mau ngobrol sama dia, eh, dia juga mau pulang. Takut hujan. Memang sih seharian ini mendung. Tapi yahhhh, kok pulang sih ? ga jadi ngobrol dong. Padahal kangennya segudang nih. Ketemuan sama dia kan ga setahun sekali setelah dia pindah rumah ke asrama polisi yang deket  Laladon. 


Besok-besok aja deh ngobrolnya. Harus bisalah. Kan dia cuma di pinjam seminggu ini & itu pun datangnya cuma 3 hari aja; Selasa, Kamis & Sabtu. Ngikutin jadwalnya kelas PG. 
___________________________________________________________________

I'm so happy to meet Yohana again. She used to teach in our school about 3 years ago before her daughter was born. & Starting this Tuesday she will teach Playgroup class, temporarily replacing the headmaster who can't teach that class because she is accompanying the Korean students.


Yohana is a cool friend. She's funny, pretty but more a tomboy than myself. Back then she still rode on her motorcycle eventhough she was 9 months pregnant with her first child. She even fell off of her motorcycle 3 times but never quitted rode on it. 


But I've got to admit it feels more safe & comfortable to ride with her on her motorcycle eventhough she sometimes go speedy on the road . It still feels much more safe & comfortable than to ride with the headmaster or the other teacher & Evelyn. 


I missed her so much & wanted to chat with her after school but she left early as she worried it might rain again. So we'll have to chat next time then .. sigh ... I hope we can chat the next time she comes to school in Thursday.

Thursday, January 20, 2011

Hari Pertama Sekolah / School's First day

Setelah lama ga nulis blog karena sibuk urusan ngajar, nyiapin naskah buku & juga urusan-urusan lain awal tahun ini mau mulai lagi deh bikin daily entry di blog. Pasti pengen tahu dong cerita-ceritanya bu Keke dari sekolah.

mm, ni dia nih catatan pertama. Hari Senin, 17 Januari 2011 ini menjadi hari pertama masuk sekolah setelah libur puanjaaaaaang sejak kita bernatalan & berpartisipasi dalam lomba mewarnai yang diadain di kampus IPB Bogor hari Sabtu, 18 Desember 2010.

Kebayang ga seh bisa libur sebulan! wow! pasti pada ngiri deh .. hehehe. Tapi di sini memang begitu. Libur Natal & Tahun Baru / libur semester ganjil memang panjang karena diakumulasikan libur-libur lain. Maksudnya ada libur Lebaran & Paskah yang kita ga ikutan lama kayak di sekolah-sekolah lain. Libur-libur itu istilahnya jadi di tabung & begitu akhir semester ganjil langsung di jebret semua. Jadilah panjang.

Perasaan sih ngejalaninnya baru aja tapi tahu-tahu sudah selesai libur segitu panjang. Abis, biar pun libur tapi tiap hari juga ada aja kegiatannya. Dari mulai yang belanja keperluan bulanan & buat bahan-bahan kue Natal, bersih-bersih rumah, ikut acara di tempat keluarga, jalan-jalan dikit ama si itu tu .. siapa tuh ? hehe. Tapi ya waktu tetap aja rasanya lewat berkelebat begitu aja.

Tapi toh tetap aja libur panjang ada gunanya buat bikin bete hilang. Buktinya tuh hari ini begitu ketemu lagi di sekolah .. weh, anak-anak ribut banget ngoceh sampe bingung saya mau denger siapa duluan karena semua kayak mau pada ngomong pada saat yang bersamaan. hehe. Tuh, jadi pada kangen kan sama sekolah & bu guru.

Pokoknya awal sekolah gini semua masih manis. Kayak orang lagi bulan madu aja deh. hehehe.

Kepsek lagi 'ngangon' mahasiswa/i Korea yang datang lagi awal tahun ini (setahun 2 kali) jadi bebas merdeka coy! Waduh, mbok ya tiap hari bisa begini ya kita semua hepi banget jadinya. Toh semua tetap bisa jalan kok. Sekolah ga jadi kocar kacir. Malah karena kita-kita orangnya pada santai jadi suasana jadi terjaga tetap adem. Sori ya, kepsek. Bencilah saya, umpatlah saya tapi apa boleh buat, memang kenyataannya demikian adanya. Hehehe.

Gpp deh saya yang jadi ketiban tugas merangkap-rangkap. Guru, administrasi, keuangan, petugas informasi, wakil kepsek. yang penting semua bisa jalan & semua berhati gembira.

Sibuk buk buk. Tiba-tiba banyak yang harus di urus. Meja lipat yg di pinjem sama murid waktu ikut lomba kok pada belon balik semua ? Aduh, kudu ditanyain. Mana saking riweuhnya waktu berangkat lomba itu sampe ga dicatetin siapa aja yang minjem. Udah gitu yang minjem juga kadang kurang kesadaran buat ngembaliin tanpa harus di uber-uber sama bu guru. Capcay deh gue.

Balik-balik suara jadi 'sember' lagi. Biasalah.. pita suara yang biasa adem tentram mulai harus kerja keras karena di sekolah mana bisa ngomong dengan suara mendayu-dayu. Weh, yang bersuara lantang aja masih dicuekin apa lagi kalo ngomong dengan suara kayak orang kurang makan ? hehehe. Sukur aja belon mulai les anak TK B. Jadi kurang cape ni hari.
____________________________________________

After absent from making blog entry here I decide that I'm going to make daily entry again this year. I've been busy with work, preparing the script for my book & other stuff that preventing me from making any daily entry.

It shall be changed now. Starting by making this entry about school's first day after had a month break. Boy, that's a long one but it's customary for us to have long holiday to compensate other short holidays.

Well, it was so noisy in class today. The kids were so excited about getting back to school & for meeting their friends & teacher that they all seemed to talk to me at the same time giving me headache. Lol.

It's all sweet like the honeymooners. Lol.

The headmaster is still accompanying the Korean students so we are very happy as we can have peace of mind in school without her. No, I'm not kidding. So sue me, hate me but it's the truth.

I was busy today. Teaching in class, taking care administrative work. Everything seemed need to take care. sigh ... but it was fun.

I got home with hoarse voice for having to speak loud in school. I'm soft spoken but if I use that level of voice, none would listen to me so I've to speak louder & it gives unpleasant impact on my throat. Well, Occupational hazzard they say..